Bupati Cirebon, Upayakan Wilayah Pesisir Pantai Utara Cirebon Jadi Sentral Garam Nasional

Bupati Cirebon, Upayakan Wilayah Pesisir Pantai Utara Cirebon Jadi Sentral Garam Nasional

Bupati Cirebon, Upayakan Wilayah Pesisir Pantai Utara Cirebon Jadi Sentral Garam Nasional

Kabupaten Cirebon, (divimedia.com) – Bupati Cirebon, H. Imron melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) mengupayakan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengusulkan salah satu wilayah Kabupaten Cirebon menjadi sentral garam nasional.

Ditahun 2024 ini, produksi garam ditargetkan mencapai 400 ribu ton didaerah pesisir pantai utara kabupaten cirebon yakni di Bungko Lor Kecamatan Kapetakan pasalnya kualitas garam yang dihasilkan oleh para petani garam sangat bagus, jika dibandingkan dengan daerah lain. Tutur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, H. Erus Rusmana saat dikonfirmasi melalui telpon selular, Kamis, (1/2/24).

Usulan tahun kemarin 2023, “kami masih membuatkan DED untuk pembangunan jalan sepanjang 4,8 kilometer. Ini penerima manfaatnya adalah kelompok yang ada di Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon,” ujarnya

Menurutnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) bakal memberikan bantuan. program dari Pemprov Jabar tersebut, juga untuk memudahkan bakal dibentuknya kawasan sentra garam rakyat seluas 400 hektare di daerahnya.

“Bagaimana ke depan Cirebon ini sebagai wakil dari Jawa Barat sebagai produsen garam nasional. Sehingga menjadi sentra dan tumpuan produksi garam yang ada di Jawa Barat khususnya di wilayah utara,” ungkapnya.

Sehingga, kata dia, hal itu akan menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai icon Jawa Barat. Kabupaten Cirebon, ke depan juga akan menjadi patch making daerah-daerah lain dalam peningkatan garam nasional.

“Di kepemimpinan Pak Bupati Cirebon, H Imron alhamdulillah DKPP banyak di support dan didukung melalui program kegiatan yang sifatnya lebih pro rakyat,” ucapnya.

Sehingga, kata dia, masyarakat petambak garam banyak yang terbantu. Selain itu, pihaknya juga ada kegiatan pengembangan usaha garam rakyat yang merupakan program tugas pembantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Alhamdulillah sekarang sudah berjalan dan progresnya sudah mencapai 90 persen. Ini berupa penataan integrasi lahan, pembuatan garam meja, kristal dan bojem termasuk peningkatan pembangunan jalan produksi dan pembangunan jembatan,” ungkapnya.

Kemudian, lanjutnya, ditambah dengan pengadaan alat pompa, termasuk satunya adalah pembangunan gudang garam rakyat (GGR). Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya dari pemerintah pusat khususnya untuk Cirebon sebagai produsen garam.

Sebab, kata dia, produsen garam secara nasional ditargetkan di 2024 ini mencapai 2 juta ton. “Dan Kabupaten Cirebon sendiri ditargetkan oleh pemerintah pusat adalah menghasilkan produksi garam yaitu sekitar 400 ribu ton,” katanya.

Bahkan, sudah ditunjuk salah satu koperasi garam di Desa Muara, yakni Koperasi Tirta Mukti Abadi.

“Alhamdulillah ini telah menghasilkan kualitas garam yang premium dan harganya pun kini bisa bersaing dan dijual ke perusahaan-perusahaan di bidang industri kini perkilonya hampir Rp 5 sampai Rp 6 ribu” katanya.

Sehingga, kata dia, hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan bagi petambak garam khususnya dan membawa nama baik Kabupaten Cirebon. Bahkan, pihaknya juga bakal terus melanjutkan, agar berkesinambungan melalui program kawasan mina politan.

Kabupaten Cirebon, ke depannya selain menjadi kawasan produksi garam, juga bisa dijadikan kawasan edukasi dan wisata tentang garam.

“bisa lebih meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar khususnya masyarakat yang ada di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala,” pungkasnya.*DM1

Tinggalkan Balasan

Tutup