PJ Bupati Cirebon : Gelar Rapat Pembahasan Penanggulangan Banjir Beberapa Wilayah
Rapat Pembahasan Penanggulangan Banjir
Divipromedia.com, KABUPATEN CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon gelar rapat pembahasan penanganan bajir beberapa titik wilayah Kabupaten Cirebon, di kantor Kecamatan Gegesik.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dipimipin langsung PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya dan dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan, Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, Kepala DPUTR Kabupaten Cirebon di Wakili Sekdis H. Tommy, Camat Gegesik dan Jajarannya.
PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyampaikan hasil diskusi untuk mengatasi banjir di wilayah Kecamatan Gegesik di masa yang akan datang.
Pertama kita petakan terlebih dahulu, titik permasalaha terkait dengan banjir tersebut, titik permasalahan itu juga kita huhungkan dengan kewenangannya masing-masing, misalnya kewenangan pusat, provinsi, dan kabupaten, ujar Wahyu usai rapat di kantor Camat Gegesik, Jumat, (2/8).
Dari titik-titik tersebut maka kita akan coba lakukan, apa yang harus kami tindak lanjut sesuai dengan kewenagan di Kabupaten Cirebon. Kemudian apa yang harus kami koordinasi kan di kewenangan provinsi dan pusat. Dari itu semua, maka kita akan coba segera tindak lanjut apa yang harus kita lakukan, katanya.
“Mudah-mudahan dengan kebersamaan apa yang telah disepakati dalam diskusi tadi, kita segera bisa tindaklanjuti”.
Mudah-mudahan juga kata bu kalak ini musimkekeringan tidak terlalu panjang, artinya kota harus segera mengantisipasi ketika musim banjir.
Langkah yang perlu dilakukan, yaitu normalisasi, salah satu yang perlau dilakukan tindak lanjit, baik yang berada disungai maupun yang ada di muara.
Tetapi sekali lagi karena ini kan membagi kewenangan, jadi harus sama- sama kita lakukan.
Seray dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan, mengatakan mitigasi bencana banjir yang akan dilakukan pertama yaitu normalisasi sungai, karena memang disini ada perubahan prilaku masyarakat yang dulu simpati dan empati gotong royong untuk membersihkan sungai sekarang sudah mulai terkikis.
Akhirnya mereka membuang sampah sembarangan, tidak membersihkan sungai, dan itu menjadi permasalahan ketika musim hujan tiba.
Kemudian juga dari cuaca, kalau tahun kemarin mengalami kekeringam yang panjang, tahun ini berdasarkan prediksi bulan Juli dan Agustususim kemarau, dan September ini mulai musim hujan.
Mumpung belum masuk musim penghujan kita lakukan motigasi bencana yaitu pembersihan sungai, normalisasi sungai agar tidak berdampak kepada masyarakat.
Terutama kehidupan dan kebutuhan masyarakat seperti contoh gagal panen. Seperti kemarin ada 10 hektar lahan pertanian yang terkena banjir. Ujarnya. (DM1)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.