Pemkab Cirebon: Harapan Kepemimpinan Baru Teruskan Program Prioritas Demi Pembangunan Berkelanjutan
CIREBON, (Divipromedia.com). – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menegaskan keberlanjutan program pembangunan di daerah tersebut perlu dilaksanakan setelah pasangan Imron -Agus Kurniawan Budiman dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cirebon periode 2025-20230.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Kamis (20/2), mengatakan kepemimpinan baru di Kabupaten Cirebon perlu meneruskan berbagai program pembangunan yang telah dijalankan sebelumnya.
“Hari ini kita menyaksikan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati definitif. Saya telah mengemban tugas sebagai Pj Bupati Cirebon selama sembilan bulan tiga hari dengan berbagai dinamika dan kebersamaan yang telah kita jalani,” ujarnya.
Ia menyampaikan selama menjadi Pj Bupati Cirebon, sejumlah program telah berjalan dengan baik, sementara beberapa lainnya masih dalam proses penyelesaian.
Dia mencontohkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Cirebon, mengalami peningkatan dari 71,81 poin pada tahun 2023 menjadi 72,30 poin pada 2024 dengan pertumbuhan sekitar 0,68 persen.
Wahyu meminta pemimpin baru di daerah tersebut dapat melanjutkan program prioritas guna mendukung pembangunan daerah.
“Ada yang sudah kita laksanakan bersama, ada juga yang masih perlu diteruskan. Mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan oleh Bupati dan Wakil Bupati definitif agar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat,” katanya.
Wahyu juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Cirebon, yang telah mendukung kinerjanya sebagai Pj Bupati.
Ia menyoroti beberapa isu strategis yang perlu menjadi perhatian kepemimpinan baru, antara lain pembangunan infrastruktur, investasi, pengelolaan sampah, ketahanan pangan, dan sistem irigasi.
Dia memaparkan pada bidang infrastruktur, tingkat kemantapan jalan di Kabupaten Cirebon meningkat menjadi 84,91 persen pada 2024, sedangkan tahun sebelumnya tercatat 84,56 persen.
Kemantapan jalan ini, kata dia, dihitung dari panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang yang mencapai 1.053,10 km dari total 1.240,30 km jalan di Kabupaten Cirebon.
“Untuk investasi juga sudah baik, kami mencatat realisasi investasi mencapai Rp3,1 triliun sepanjang 2024, tumbuh 3,79 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun,” ungkapnya.
Terkait masalah sampah, Wahyu menuturkan potensi timbulan sampah di daerahnya mencapai 1.324,38 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 381 ton sudah tertangani, meningkat dari 327 ton per hari pada 2023.
“Kami mengapresiasi kerja sama dan dukungan dari semua pihak. Kami juga memohon maaf jika masih ada hal yang belum optimal. Semoga ke depan, Kabupaten Cirebon semakin maju dan sejahtera,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya percepatan program penurunan angka stunting di Kabupaten Cirebon.
Menurut dia, Bupati dan Wakil Bupati Cirebon yang baru harus memprioritaskan penanganan masalah ini karena sangat berkaitan dengan kualitas pengembangan sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut.
“Penanganan stunting di daerah kita menunjukkan perkembangan signifikan. Namun, yang lebih penting adalah memastikan tidak ada lagi kasus stunting baru,” ujarnya.
Wahyu menambahkan bahwa pengentasan kemiskinan, serta pengangguran harus tetap menjadi prioritas pemerintah daerah.
Ia menyebutkan jumlah pengangguran di daerah itu pada 2024 sebanyak 7.029 jiwa, angka tersebut menurun sebesar 68,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dia mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon, tercatat mengalami penurunan sebesar 24,4 persen. Kemudian jumlah penduduk miskin pun berkurang sekitar 1,3 persen pada 2024.
“Kami berharap kepemimpinan baru dapat mengoptimalkan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap dia. (Fathnur Rohman/Antara) ***