Mengenal Wabah Penyakit Cacar Monyet: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Ternyata ini, Mengenal wabah penyakit cacar monyet, penting lho! FOTO: Ilustrasi (monkeypox virus)/Divipromedia.com

Divipromedia.com, Kabupaten Cirebon – Mengenal wabah penyakit cacar monyet? Cacar monyet, penyakit langka yang disebabkan oleh virus hewan (zoonisis) atau biasa disebut juga dengan virus monkeypox, telah menarik perhatian karena karakteristiknya yang unik.

Meskipun memiliki kemiripan dengan cacar, yang telah diberantas pada tahun 1970-an, cacar monyet cenderung menunjukkan gejala yang lebih ringan, sehingga tidak terlalu parah dibandingkan dengan cacar air.

Penyakit yang menarik ini, meskipun tidak seberbahaya penyakit sejenisnya di masa lampau, tetap menimbulkan masalah kesehatan dan memerlukan kewaspadaan.

Memahami cacar monyet sangat penting, karena hal ini menyoroti perlunya kewaspadaan berkelanjutan dalam memantau dan mengelola penyakit menular yang baru muncul.

Meski demikian, cacar monyet tetap menjadi perhatian serius karena bisa menular dan menyebabkan komplikasi.

Dilansir dari beberapa media kesehatan, dalam kesempatan kali ini akan membahas beberapa hal mengenal wabah penyakit cacar monyet. Simak yuk.

Berikut Adalah Informasi Lengkap Tentang Mengenal Wabah Penyakit Cacar Monyet:

Penyebab dan Penularan

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Virus ini pertama kali ditemukan pada monyet laboratorium pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Penularan virus cacar monyet dapat terjadi melalui beberapa cara:

  1. Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi: Hewan penular utama adalah hewan pengerat dan primate.
  2. Penularan antar manusia: Dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau benda yang terkontaminasi virus. Penularan melalui droplet pernapasan juga dimungkinkan tetapi memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan.
  3. Penularan dari ibu ke janin: Dapat terjadi melalui plasenta (cacar monyet kongenital) atau melalui kontak selama atau setelah kelahiran.

Gejala

Gejala cacar monyet biasanya muncul dalam 5 hingga 21 hari setelah paparan virus. Gejala awalnya mirip dengan flu dan termasuk:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kelelahan

Setelah beberapa hari, ruam muncul, biasanya dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam tersebut berkembang menjadi lesi yang berisi cairan dan kemudian mengeras menjadi kerak. Lesi ini bisa sangat gatal dan menyakitkan.

Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis cacar monyet dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan konfirmasi laboratorium. Sampel dari lesi kulit, darah, atau cairan tubuh dapat diuji untuk mendeteksi keberadaan virus monkeypox.

Tidak ada pengobatan spesifik untuk cacar monyet. Perawatan yang dilakukan biasanya bersifat suportif, yaitu meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Penderita disarankan untuk istirahat, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau demam jika diperlukan. Selain itu, isolasi pasien sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.

Pencegahan

Pencegahan cacar monyet melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Menghindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi: Terutama hewan pengerat dan primata di daerah endemik.
  2. Mempraktikkan kebersihan yang baik: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi.
  3. Menggunakan alat pelindung diri (APD): Bagi petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet.
  4. Vaksinasi: Vaksin cacar (smallpox) diketahui memberikan perlindungan silang terhadap cacar monyet, meskipun saat ini vaksin ini tidak secara rutin diberikan kepada masyarakat umum.

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox dan dapat menular melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Meskipun gejalanya biasanya ringan, cacar monyet tetap perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi serius.

Pencegahan melalui kebersihan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan penggunaan APD bagi petugas kesehatan adalah langkah penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Edukasi dan kewaspadaan terhadap gejala serta cara penularannya juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya wabah.

Itulah beberapa hal dalam mengenal wabah penyakit cacar monyet, yang dapat di bahas dalam artikel kali ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih. (DM2)

Tinggalkan Balasan

Tutup