Kominfo Tanggapi Dugaan Peretasan di Platform Kripto Indodax, Saldo Pengguna Dijamin Aman

Kominfo Tanggapi Dugaan Peretasan di Platform Kripto Indodax, Saldo Pengguna Dijamin Aman/Divipromedia.com

Peretasan di Platform Kripto Indodax

JAKARTA, divipromedia.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya buka suara terkait dugaan peretasan yang dialami oleh platform pertukaran mata uang kripto, Indodax.

Dugaan ini pertama kali muncul setelah perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, melaporkan serangkaian transaksi mencurigakan di platform tersebut.

Menurut Cyvers Alerts, terdapat satu alamat yang dilaporkan menampung aset senilai sekitar US$ 14,4 juta (sekitar Rp 221 miliar). Aset ini kemudian ditukar menjadi Ether, yang diduga merupakan bagian dari aksi peretasan di platform Indodax.

Menteri Kominfo, Budi Arie, turut memberikan tanggapan atas kasus ini. Ia menekankan pentingnya ketahanan siber, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain. “Kerawanan ketahanan siber menjadi isu yang tengah diperhatikan.

Singapura bahkan mengalami kebakaran pada data center-nya,” ujar Budi Arie dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi) yang digelar di Jakarta, Kamis, (12/9).

Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Indodax terkait insiden ini.

Ia memastikan bahwa sejauh ini data pengguna Indodax aman. “Kami mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu dan telah melaporkan kepada Kemenkominfo,” jelas Pandu.

Indodax pun merespons dugaan peretasan ini dengan langkah cepat. Dalam keterangannya, mereka menginformasikan bahwa tim keamanan perusahaan telah menemukan potensi indikasi keamanan dan segera melakukan pemeliharaan menyeluruh. Akibatnya, platform web dan aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses.

Meskipun demikian, Indodax menjamin saldo pengguna akan tetap aman. “Kami pastikan saldo pengguna 100 persen aman, baik dalam bentuk kripto maupun Rupiah,” jelas pihak Indodax melalui blog resmi mereka.

Cyvers Alerts pertama kali mengeluarkan peringatan terkait insiden ini melalui akun X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada awal pekan ini. Indodax pun langsung melakukan langkah mitigasi sejak peringatan tersebut diterima.

Saat ini, pihak Indodax masih terus melakukan pemantauan dan pemeliharaan terhadap sistem mereka. Pandu Sjahrir juga mengungkapkan bahwa pihak Indodax akan segera memberikan informasi terbaru kepada para pengguna terkait hasil investigasi yang sedang berlangsung.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang, dan kepercayaan pengguna terhadap platform kripto di Indonesia tetap terjaga. (DM1)

Tinggalkan Balasan

Tutup