Ads

Jateng : Krisis Ribuan Guru di SD dan SMP Dampak Guru ASN Pensiun

Krisis Ribuan Guru di SD dan SMP

Krisis Ribuan Guru di SD dan SMP

Divipomedia.com, SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah saat ini menghadapi krisis kekurangan guru di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kekurangan ini terjadi akibat banyaknya guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memasuki masa pensiun.

Ketua PGRI Jateng, Muhdi menyebut, kondisi kekurangan guru terjadi hampir 35 kabupaten/kota di Jateng. Khususnya SD Negeri dan SMP Negeri yang memiliki jumlah pensiun tinggi di setiap bulan.

Muhdi menyampaikan bahwa setiap tahunnya, ribuan guru ASN pensiun, sementara rekrutmen guru baru tidak sebanding dengan jumlah yang pensiun.

Hal ini menyebabkan kekosongan yang signifikan dalam tenaga pendidik di berbagai sekolah di provinsi tersebut.

BACA JUGA

“Banyak sekolah di Jawa Tengah yang kekurangan tenaga guru, khususnya di daerah-daerah terpencil. Ini menjadi tantangan besar bagi kualitas pendidikan di wilayah ini,” ungkap. Senin, (22/7).

“Saya sudah datang ke beberapa kabupaten, hampir semua kab/kota mengeluhkan kekurangan guru. Karena jumlah pensiun dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun kan terus meningkat. Kalo rata-rata mulai TK, SD, SMP Negeri sekitar 10.000-12.000 ribu di Jateng yang pensiun,” Katanya.

Muhdi juga mengatakan, masih ada sekitar 4.000 guru honorer P1 yang belum diangkat PPPK sampai saat ini. Bila pemerintah tidak melakukan pengangkatan secara rutin, dia mengkhawatirkan akan terjadi penumpukan guru honorer.

“Maka pada saat 10 tahun tidak melakukan rekrutmen (PPPK), maka 100.000 angkanya (guru honorer). Total di Indonesia jadi sejuta katakanlah,” Unjarnya.

Menurutnya kekosongan guru akan berisiko terhadap proses belajar mengajar. Maka pengangkatan atau perekrutan PPPK secara rutin dinilai dapat mengatasi permasalahan banyaknya guru honorer yang tidak memiliki kepastian.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kota/kabupaten/provinsi harus meningkatkan jumlah rekrutmen guru honorer serta mempercepat proses pengangkatan mereka menjadi ASN. Selain itu, program pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi guru juga akan terus ditingkatkan untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga meski dengan keterbatasan jumlah guru.

TONTON JUGA

Pemerintah pusat juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini dengan meningkatkan anggaran untuk rekrutmen dan pelatihan guru, khususnya di daerah-daerah yang mengalami kekurangan tenaga pendidik yang parah.

Krisis kekurangan guru ini tidak hanya berdampak pada proses belajar mengajar, tetapi juga pada kualitas pendidikan yang diterima oleh para siswa.

Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif, pungkasnya. (DM1)

Tinggalkan Balasan

Ads
Tutup
Ads