Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Sebut Keputusan karena Tanggung Jawab Moral

Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden. FOTO: Pixabay.com/divipromedia.com

JAKARTA, divipromedia.com – Pendakwah terkenal, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Utusan Khusus Presiden di Kabinet Merah Putih.

Keputusan ini disampaikan melalui pernyataan emosional pada Jumat (6/12/2024), yang disiarkan di kanal YouTube Kompas TV.

Dalam momen tersebut, Gus Miftah terlihat beberapa kali berusaha menahan tangis saat menjelaskan alasannya. Ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil atas kehendaknya sendiri, tanpa ada tekanan dari pihak mana pun.

“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun,” ujarnya dengan suara bergetar.

“Tapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang sangat mendalam pada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Gus Miftah juga menegaskan bahwa pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan bukanlah akhir dari kontribusinya.

Sebaliknya, ia menyebut langkah ini sebagai awal untuk berbuat lebih banyak bagi bangsa dan negara melalui cara yang lebih luas dan beragam.

Terseret Kontroversi

Keputusan ini muncul di tengah sorotan publik atas viralnya sebuah video yang melibatkan Gus Miftah dalam sebuah acara keagamaan.

Video tersebut menunjukkan momen di mana ia diduga melontarkan komentar yang dianggap tidak pantas kepada seorang pedagang es teh keliling.

Peristiwa itu terjadi pada acara “Magelang Bersholawat” pada 20 November 2024. Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pedagang es teh terlihat menawarkan dagangannya di tengah kerumunan. Sebagian hadirin lantas meminta Gus Miftah untuk memborong dagangan tersebut.

Namun, respons Gus Miftah menuai kritik. Dengan nada bercanda, ia melontarkan ucapan yang dianggap merendahkan pedagang tersebut.

“Es tehmu masih banyak tidak? Kalau masih ya sudah sana jual, go***k,” ujar Gus Miftah yang disambut gelak tawa para tamu di atas panggung.

Raut wajah pedagang tersebut yang awalnya tersenyum perlahan berubah menjadi terdiam, menambah kesan kurang pantas dari momen tersebut.

Mencari Jalan Baru

Meski diterpa kontroversi, Gus Miftah menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena tekanan publik.

Ia menyatakan tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat Indonesia, baik melalui dakwah maupun aktivitas lainnya.

Langkah Gus Miftah mundur dari jabatan strategis ini menjadi sorotan publik. Banyak yang menantikan bagaimana ia akan melanjutkan kiprahnya di luar lingkup pemerintahan.

Keputusan tersebut menunjukkan bahwa tanggung jawab moral dan kecintaan terhadap bangsa menjadi prioritas utama bagi seorang tokoh seperti Gus Miftah.

Meskipun diterpa badai kritik, ia berjanji untuk terus berkontribusi bagi Indonesia dengan cara yang lebih beragam dan bermakna. (DM1)

Tinggalkan Balasan

Tutup