Fitroh Rohcahyanto Tawarkan Konsep “IDOLA” dan “GATOT KACA” untuk KPK dalam Pemberantasan Korupsi

Fitroh Rohcahyanto

Fitroh Rohcahyanto

JAKARTA, divipromedia.com – Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fitroh Rohcahyanto, memperkenalkan dua konsep strategis dalam upayanya memberantas korupsi, yakni “IDOLA” dan “GATOT KACA”.

Konsep ini dipaparkan dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).

Fitroh mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menyusun makalah dengan tema sistem pemerintahan dan layanan publik yang bebas korupsi.

Dalam paparannya, ia menawarkan konsep “IDOLA” sebagai langkah awal menciptakan pemerintahan yang bersih.

Makna Konsep “IDOLA”

Menurut Fitroh, “IDOLA” adalah akronim yang ia gambarkan dalam bentuk piramida, dengan setiap elemen saling menopang.

I: Integritas sebagai fondasi utama dalam sistem yang bebas korupsi, mencakup semua lembaga, termasuk KPK.

D: Dedikasi dalam menjalankan tugas.

O: Objektivitas yang menjadi kunci dalam pengambilan keputusan.

“Jika integritas, dedikasi, dan objektivitas terjaga, maka korupsi dapat diberantas dari akar hingga puncaknya,” ujar Fitroh.

Konsep “GATOT KACA” yang Bersinergi

Tak hanya “IDOLA”, Fitroh juga menawarkan konsep “GATOT KACA MESRA”, sebuah pendekatan yang mengedepankan sinergi KPK dengan berbagai lembaga penegak hukum lainnya.

Dalam analoginya, “GATOT KACA” merepresentasikan kekuatan KPK yang harus bersinergi dengan Pandawa Lima:

Arjuna: Kepolisian sebagai pelindung masyarakat.

Yudistira: Kejaksaan yang menjunjung kebijaksanaan.

Bima: PPATK dengan karakter fleksibel yang mampu menjangkau seluruh lini.

Nakula dan Sadewa: BPK dan BPKP sebagai lembaga yang teliti dan akurat.

“Sinergi ini saya sebut mesra, karena kolaborasi antar lembaga harus terjalin harmonis untuk mencapai tujuan bersama,” tambah Fitroh.

Visi Besar untuk KPK

Dengan dua konsep ini, Fitroh berharap KPK dapat memperkuat perannya sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Konsep tersebut, menurutnya, bukan sekadar ide, tetapi panduan nyata yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan pemerintahan bersih, transparan, dan akuntabel.

Paparan Fitroh mendapatkan perhatian serius dari anggota Komisi III DPR RI.

Kini, publik menantikan sejauh mana konsep “IDOLA” dan “GATOT KACA” ini dapat diwujudkan jika ia terpilih sebagai pimpinan KPK. (DM1)

Tinggalkan Balasan

Tutup