Ads

Bangun Ruang Dialog, Redam Tawuran Remaja: Strategi Harmoni untuk Generasi Muda

Ilustrasi - anak dan orang tua (ANTARA/Ist.)

“Kita ini jarang membangun interaksi yang dalam dan dialog dengan anak-anak kita. Nah ini menjadi akar permasalahan yang nanti berdampak ke mana-mana sehingga anak ini merasa, satu, dia tidak punya tempat untuk bertanya ini itu. Cara belajarnya dia hanya satu, dia cuma lihat gadget saja, sama dia hanya berinteraksi sama teman-temannya dia yang kalau beruntung baik, tapi kalau nggak beruntung ya teman-temannya yang pasti nggak baik,” katanya.

Novi juga mengatakan orang tua boleh menghukum anak jika terlibat tawuran dengan time out atau grounded tidak boleh keluar rumah.

Namun saat anak menjalani hukuman ini, ia menyarankan untuk menggunakan waktu tersebut dengan mengobrol dan interaksi positif antara orang tua dan anak.

Dengan berkomunikasi, orang tua bisa menanyakan apa yang membuat anak merasa kurang diperhatikan sehingga harus melakukan tawuran, atau meminta maaf jika belum memberikan perhatian lebih pada anak.

Cara ini bisa mengembalikan kedekatan anak dan orang tua sehingga anak merasa ada tempat berlindung dan meluapkan perasaannya ketimbang melakukan hal yang merugikan. Ruang dialog juga bisa dilakukan di sekolah bersama dengan guru. (Fitra Ashari/Antara) ***

Tinggalkan Balasan

Ads
Tutup
Ads