Ads

Sukses Film ‘Vina Sebelum 7 Hari’ Lampaui Target Penonton dan Pemberian Kompensasi untuk Keluarga Korban

Sukses Film 'Vina: Sebelum 7 Hari' Lampaui Target Penonton dan Pemberian Kompensasi untuk Keluarga Korban

Vina Sebelum 7 Hari yang Telah Lampaui Target Penonton

Divipromedia.com, JAKARTAFilm Vina Cirebon berjudul ‘Vina Sebelum 7 Hari’, disutradarai oleh Anggy Umbara, telah melampaui target penontonnya.

Anggy Umbara mengungkapkan adanya perjanjian kompensasi dengan keluarga Vina Cirebon terkait keuntungan dari film tersebut.

Kasus Vina Cirebon menjadi sorotan sejak film ini dirilis. Terbaru, Pegi Setiawan alias Egi, tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, akhirnya ditangkap setelah delapan tahun buron.

Di tengah kasus ini, jumlah penonton film ‘Vina Sebelum 7 Hari’ terus bertambah, melebihi 5,5 juta penonton.

Dheeraj Kalwani, produser film, menyatakan bahwa suksesnya film ini akan memberikan dampak positif bagi keluarga korban. Pembagian royalti telah dibicarakan sejak awal dengan keluarga Vina.

Selain itu, Dheeraj juga menyebutkan adanya bonus bagi keluarga Vina mengingat jumlah penonton yang terus bertambah.

Namun, nominal bonus tersebut tidak diungkapkan ke publik, unjarnya, (1/6) di langsir salah satu kanal YouTube.

Meski mendapatkan pro dan kontra, ‘Vina Sebelum 7 Hari’ menjadi salah satu film lokal yang sukses. Baru sebulan sejak dirilis pada 8 Mei 2024, film ini telah menarik 5,7 juta penonton.

Kesuksesan ini meningkatkan perhatian terhadap kompensasi yang diberikan kepada keluarga Vina Cirebon.

Film ini diangkat dari kisah nyata pembunuhan Vina, seorang gadis 16 tahun yang menjadi korban kekerasan geng motor.

Anggy Umbara menegaskan bahwa ada kompensasi kesejahteraan untuk keluarga Vina, sesuai perjanjian yang telah dibuat sebelum film mulai digarap.

Aliansi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) melaporkan produser film ke Mabes Polri, menganggap film tersebut menimbulkan kegaduhan.

Anggy Umbara mempertanyakan dasar laporan tersebut, mengingat film ini telah lulus sensor sebelum tayang.

Menurut Anggy Umbara, film adalah media yang mencerminkan kehidupan sosial. “Film ini bukan kegaduhan, tetapi respon masyarakat yang mengikuti kasus Vina Cirebon,” ujar Anggy.

Dia menyatakan bahwa film ini justru menjadi kontrol sosial dan menegaskan perlunya keadilan bagi keluarga korban.

Kesuksesan ‘Vina Sebelum 7 Hari’ membawa perhatian luas, baik dari segi pencapaian penonton maupun isu-isu terkait kompensasi dan keadilan bagi keluarga Vina Cirebon.

Film ini menjadi bukti bahwa karya seni dapat mempengaruhi dan mengangkat kembali kasus-kasus penting di masyarakat. (DM1)

Ads
Tutup
Ads