Program Safari Ramadhan, Dukungan Penuh MUI Untuk Palestina

Program Safari Ramadhan MUI Dukungan Penuh MUI Terhadap Palestina Yang Bekerja Sama Dengan Baznas RI.

Program Safari Ramadhan MUI Dukungan Penuh MUI Terhadap Palestina Yang Bekerja Sama Dengan Baznas RI.

divipromedia.com, JAKARTA Majelis Ulama Indonesia (MUI) meresmikan program Safari Ramadhan yang bertajuk, “Ramadhan Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina”.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan, kegiatan ini merupakan dukungan penuh MUI terhadap Palestina yang bekerja sama dengan Baznas RI.

Prof Sudarnoto menjelaskan, disebut Safari Ramadhan karena program ini akan berkelilig di pelbagai tempat untuk menyampaikan dakwah di 60 masjid di setiap provinsi selama Ramadhan.

Dalam kesempatan ini, hadir para syeh dari Palestina yang bakal ikut ke dalam Safari Ramadhan. Terdapat 11 syeh dari Palestina yang tinggal di lima negara yakni Palestina, Mesir, Arab Saudi, Turki, dan Yordania.

Kesebelas syeh Palestina tersebut yaituSadeq Yasser Aqlaae, Fayez S. A. Elyaseh, Wesam Hasan Soliman Hassan Zaurob, Ahmad Bilal Hashem Abuzaid, Dr Sameeh KA Hajjaj, Ahmad Mohamad Said Mokalalaty, Ibrahim Mahmoud Mustafa Abu Mahmoud, Ahmad Hassan Muhammad Husain, Hamza Khaled Mahmoud Abdallah, Moutashem Nawaf Harafsheh, Belal NS Abujazar.

Mereka masing-masing akan berkeliling sebanyak 60 masjid disetiap provinsinya selama 20 hari di antaranya Banten, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah.

Sedangkan Membasuh Luka Palestina, jelasnya, karena sekarang ini warga Palestina di berbagai tempat sedang terluka oleh kejahatan genosida oleh Zionis Israel.

Prof Sudarnoto menegaskan, bangsa Indonesia khususnya umat Islam tidak akan berhenti memperjuangkan bangsa Palestina sampai merdeka.

“Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan bangsa Indonesia, MUI dan Baznas, bersatu padu untuk membangun Palestina untuk memberikan dukungan penuh,” tegasnya.

Selain itu, Prof Sudarnoto menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kondisi terkini di Palestina sehingga, umat Islam dapat mengerti dan memahami terkait apa yang harus dilakukan.

“Karena itu, kahadiran pata imam, tokoh Palestina diaspora 5 negara ini adalah kesempatan yang baik untuk bersatu padu, menyatukan barisan kita membela Palestina,” tuturnya.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat persahabatan antara Indonesia dengan Palestina antara lain dengan mendorong bulan suci Ramadhan ini untuk berdonasi.

“Donasi itulah yang dikirimkan ke Baznas kemudiaan yang seperti sudah-sudah akan diberikan kepada warga Palestina yang per hari ini masih terlunta-lunta,” jelasnya.

Kemudian, Prof Sudarnoto menyampaikan alasan MUI mendukung boikot produk-produk yang pendukung atau terafiliasi dengan Israel.

Prof Sudarnoto menjelaskan, aksi boikot tersebut yang diserukan MUI untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.

“Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi,” kata Prof Sudarnoto di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat.

Prof Sudarnoto menuturkan, produk-produk yang diboikot bermacam-macam mulai dari makanan, minuman dan lain-lain. MUI, kata Prof Sudarnoto, telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.

Prof Sudarnoto yang ditemui usai acara Safari Ramadhan yang bertajuk “Ramadhan Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina” ini juga dilakukan untuk memperkuat kembali aksi boikot terhadap produk yang mendukung atau berafiliasi dengan Israel.

“Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel,” tegasnya.

Prof Sudarnoto menekankan, aksi boikot juga merupakan aksi tekanan yang bisa dilakukan oleh masyarakat kepada Israel yang dampaknya sangat luar biasa. Hal ini juga sudah dibuktikan melalui tim survei.

“Cukup tinggi penerimaan masyarakat Indonesia terhadap boikot produk Israel. Bahkan saya mendengar di Eropa juga sudah melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel,” ungkapnya.

Meski begitu, Prof Sudarnoto membantah informasi yang beredar bahwa MUI mengeluarkan daftar list produk-produk yang mendukung atau berafiliasi oleh Israel yang harus diboikot.

Prof Sudarnoto menegaskan, MUI tidak pernah mengeluarkan list daftar produk yang harus diboikot karena mendukung Israel. MUI, kata dia, hanya menkankan kepada prinsip-prinsip dasar.

Untuk mengetahui daftar list produk yang mendukung atau tidak, Prof Sudarnoto mendorong kepada semua pihak termasuk masyarakat dan pihak kampus untuk melakukan riset produk yang mendukung atau tidak dengan Israel.

Selain itu, MUI memberikan imbauan kepada para penjual di Indonesia agar tidak menjual produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel.

Dijelaskan oleh Prof Sudarnoto, seperti halnya produk kurma yang halal dan marak dijual di bulan Ramadhan, tetapi bisa menjadi haram karena hasil penjualannya digunakan untuk membunuh warga Palestina.

“Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina,”punkasnya. (DM1)

Tinggalkan Balasan