Pemkab Cirebon Melalui Disbudpar Gelar Pameran Museum Cakrabuana Lestarikan Seni dan Budaya Lokal

Caption : Kadis Budpar, H. Abraham Muhammad (tengah), Sekdis Budpar H. Amin Mughni (kanan) dan Kabid Kebudayaan Budpar, H. Sumarno (kiri). Wawancara usai pembukaan acara kegiatan Pameran Museum Cakrabuana Sumber Kabupaten Cirebon. (dok.way divipromedia.com)

Sumarno, S.Pd Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan,
“Kegiatan ini merupakan inisiatif DAK non-fisik dari Kemendikbud pusat yang bertujuan untuk mendukung pelestarian, pengembangan, dan pemahaman budaya lokal, khususnya di Kabupaten Cirebon. Melalui program ini, diharapkan para siswa dapat mengenal, mendalami, dan mungkin mengembangkan seni dan budaya Cirebon yang kaya. Contohnya adalah kesenian Burok, Marses, dan Wayang Topeng, yang menjadi warisan budaya yang perlu dipahami secara mendalam oleh generasi muda.

Museum Cakrabuana Sumber Kabubupaten Cirebon

Dalam rangkaian kegiatan ini, para siswa akan diajak untuk menggali nilai-nilai budaya lokal, seperti sejarah Pangeran dan kisahnya dalam mencari air di tengah kekeringan. Mereka juga akan mempelajari sastra lokal seperti macapat dan puisi, di mana bahasa Cirebon digunakan untuk menyampaikan jiwa dan nilai kebudayaan daerah.

Kami bersyukur atas kerja sama dari berbagai pihak, yang paling utama Kepala Disbudpar Bapak Abraham dan kawan-kawan Disbudpar yang telah berpartisipasi dalam perencanaan pada kegiatan ini, sehingga berjalan sukses.

Dan kami ucapkan terimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Ronianto berikut jajarannya yang telah berpartisipasi ikut mengkoordinasikan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan sampai hari ini.

termasuk para kepala sekolah SMP, baik negeri maupun swasta, serta MTs serta semua pihak yang mendukung sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik.

Adapun rangkaian kegiatan meliputi pameran museum, yang menampilkan benda-benda bersejarah untuk memperkenalkan siswa dan masyarakat umum pada peninggalan purbakala. Selain itu, ada lomba cerdas cermat yang meliputi soal-soal tentang kebudayaan dan sejarah Cirebon, serta lomba puisi yang menekankan pada ekspresi jiwa budaya lokal. Terdapat juga lomba story telling, atau macapat, yang menceritakan asal-usul desa, budaya, dan sejarah Kabupaten Cirebon.

Kami berharap kegiatan ini mampu membantu generasi muda untuk lebih memahami dan mencintai budaya mereka sendiri, sehingga mereka tidak mudah tergerus oleh budaya luar. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 14 November 2024.” Pungkasnya. (DM1)

Tinggalkan Balasan

Tutup