PCNU Cirebon Beri Bantuan Hukum kepada Nelayan Terombang-ambing Tiga Hari di Laut
KABUPATEN CIREBON, divipromedia.com – PCNU Kabupaten Cirebon berkomitmen memberikan bantuan hukum kepada Suradi (21), seorang nelayan asal Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, yang mengalami kejadian tragis saat terjatuh dari kapal penumpang dan terombang-ambing di laut selama tiga hari.
Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, Kiai Aziz Hakim Syaerozie, menyampaikan bahwa kisah Suradi sempat viral di media sosial setelah seorang nelayan asal Sumenep, Madura, menemukannya terapung di lautan. Dalam unggahan tersebut juga disertakan nomor telepon untuk menghubungi pihak terkait.
“Lazisnu bersama keluarga Suradi segera menindaklanjuti informasi ini. Setelah memastikan kebenaran kabar, kami langsung berkoordinasi dan akhirnya menentukan titik pertemuan dengan pemerintah Sumenep di Jombang untuk menjemput Suradi,” jelas Kiai Aziz dalam keterangannya di Sekretariat PCNU Kabupaten Cirebon, Sabtu (9/8).
Kiai Aziz menambahkan, pihaknya sangat prihatin terhadap peristiwa ini, terutama karena Suradi menyebutkan bahwa dirinya jatuh dari kapal penumpang saat hendak membeli kopi. Menurut pengakuan korban, insiden tersebut disaksikan oleh sejumlah penumpang dan kru kapal, namun tidak ada upaya pertolongan yang dilakukan.
“Suradi mengatakan dirinya terpeleset dan saat melihat ke arah kapal, kapal tersebut sudah jauh sehingga ia tidak mungkin mengejarnya. Hal ini menunjukkan ketidakpedulian yang sungguh memprihatinkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kiai Aziz mengungkapkan bahwa Suradi merupakan nelayan lepas yang bekerja menangkap cumi-cumi di perairan Maluku. Merasa tidak nyaman di tempat kerjanya, Suradi akhirnya dipulangkan oleh majikannya. Ia kemudian memutuskan pulang ke Jawa dengan kapal PELNI KM 4. Namun, di tengah perjalanan, ia terpeleset dan jatuh ke laut hingga terpaksa bertahan hidup selama tiga hari di perairan Sumenep.
“Ketika dijemput, kondisi fisik dan mental Suradi terlihat masih belum stabil. Ia mengalami luka-luka, sesak napas, serta rasa sakit di punggung yang diduga terkena benda keras saat insiden terjadi,” lanjut Kiai Aziz.
Kondisi kehidupan Suradi yang serba keterbatasan semakin menguatkan tekad PCNU Kabupaten Cirebon untuk memberikan pendampingan hukum. Menurut Kiai Aziz, Suradi berasal dari keluarga kurang mampu yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak layak.
“PCNU berkesimpulan bahwa kasus ini harus mendapat perhatian serius. Kami akan mengawal Suradi agar ia memperoleh hak-haknya sebagai korban kecelakaan, dengan bantuan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) kami,” pungkas Kiai Aziz.
Dengan adanya pendampingan dari PCNU Cirebon, diharapkan Suradi mendapatkan keadilan dan hak yang seharusnya ia peroleh sebagai warga negara yang membutuhkan bantuan. *** (DM1)