Menpar Sampaikan 7 Prinsip untuk Jalankan Amanah Baru di Kementerian Pariwisata
JAKARTA, (Divipromedia.com). – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan tujuh prinsip penting yang perlu dipegang teguh untuk menjalankan amanah baru di Kementerian Pariwisata.
“Pertama, integritas adalah segalanya, menjadi teladan dalam setiap perilaku, keputusan dan tindakan. Ingatlah bahwa integritas adalah pondasi kepercayaan publik dan keberhasilan organisasi,” kata Menpar dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Dalam acara pelantikan pejabat Kementerian Pariwisata di Jakarta, Rabu (8/1), Widiyanti mengatakan seluruh prinsip tersebut amat penting dipegang teguh oleh seluruh jajarannya ketika menjalankan tugas yang dipercayakan oleh masyarakat.
Selain integritas, Menpar juga menekankan pentingnya untuk fokus pada pelayanan publik, utamanya adalah melayani masyarakat. Ia mendorong pejabat memastikan setiap keputusan dan langkah yang diambil agar selalu berpihak pada kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa.
Pejabat di Kementerian Pariwisata juga harus berkomitmen dan tidak hanya bekerja keras, tetapi memastikan setiap usaha dapat menghasilkan dampak yang nyata, serta menetapkan target yang jelas dan melakukan evaluasi secara berkala.
“Yang keempat saling menguatkan, bukan menjatuhkan. Dalam rumah ini kita adalah satu keluarga, satu keluarga besar, bangun kerja sama yang harmonis, saling mendukung dan menjaga kekuatan bersama demi mencapai tujuan bersama,” kata Menpar Widiyanti.
Prinsip selanjutnya adalah berani mengambil tanggung jawab. Pejabat diharapkan tidak takut menghadapi tantangan, sehingga jika terjadi kesalahan dalam perjalanan pekerjaan, maka segera memperbaiki.
Kemudian, membangun budaya kerja yang adaptif karena di tengah perubahan yang cepat, fleksibilitas adalah kunci. Oleh karenanya, ia mengajak jajarannya agar selalu terbuka terhadap teknologi dan cara kerja baru yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi Kementerian Pariwisata.
Para pejabat dan jajarannya juga diharapkan dapat bekerja dengan hati dan nurani. Ia ingin agar para pejabat tidak menjadikan pekerjaan hanya sekadar rutinitas, tapi melibatkan hati dan nurani dalam setiap tindakan. Sehingga hasilnya mampu membawa manfaat yang dirasakan langsung oleh banyak orang.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.