Ads

Menbud Tunda Pendaftaran Dangdut ke UNESCO pada 2025, Ini Alasannya!

Penyanyi dangdut Elvy Sukaesih saat tampil pada Synchronize Fest 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). ANTARA/Putri Hanifa/am.

JAKARTA, (Divipromedia.com). – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan, musik asal Indonesia yakni dangdut belum akan diusulkan sebagai warisan budaya ke Organisasi dunia yang fokus pada pendidikan, keilmuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun ini.

Hal tersebut karena pemerintah perlu menyiapkan beberapa hal teknis seperti kajian hingga sejumlah dokumen persyaratan untuk diajukan pada UNESCO.

“Saya kira musik dangdut itu ada di dalam list kita, tapi tidak untuk tahun ini. Mungkin karena memerlukan satu kajian semacam naskah akademik, dossier, yang tidak terlalu panjang sebenarnya, tapi sekitar belasan halaman,” ujar Menbud dalam Rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (04/2).

Selain naskah dan kajian atau syarat teknis, ia menjelaskan bahwa syarat lainnya adalah perlunya dukungan program-program dari komunitas yang memiliki keterkaitan erat dengan jenis musik asli Indonesia ini.

Meski musik dangdut memiliki potensi yang besar, namun sejumlah hal menjadi pertimbangan dalam pengajuan. Menbud menambahkan, kini pihaknya tengah menyiapkan daftar subsektor apa saja yang dapat diusulkan sebagai warisan budaya pada UNESCO, setidaknya hingga bulan Maret.

Lebih jauh, alasan lain bahwa musik dangdut menjadi antrean pendaftaran warisan budaya UNESCO adalah adanya aturan pembatasan pendaftaran . “Karena UNESCO sekarang hanya mencatatkan satu negara itu untuk single nomination itu dua tahun sekali. Jadi dulu satu tahun sekali, dulu tidak ada, sekarang dua tahun sekali,” katanya.

Namun demikian, ada prosedur lain yakni joint nomination serta extension yang telah dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk mendaftarkan musik kolintang. “Extension ini seperti kemarin yang dilakukan untuk musik kolintang, jadi kita memasukkan extension itu. Sebenarnya menumpangi, tapi sebenarnya sama saja,” tutupnya. (Sinta Ambarwati/Antara) ***

Ads

ads

Tinggalkan Balasan

Ads
Ads
Tutup
Ads