Mahasiswi PPDS Anestesi Undip Diduga Bunuh Diri Akibat Perundungan Senior
Mahasiswi PPDS Anestesi Undip
Divipromedia.com, SEMARANG – Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), dr. Aulia Risma Lestari, diduga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri setelah mengalami perundungan atau bully dari seniornya.
Dugaan ini mencuat setelah informasi terkait kejadian tersebut tersebar di media sosial.
Kabar tragis ini pertama kali diungkap oleh akun X @bambangsuling11, yang menyebutkan bahwa dr. Aulia mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri.
Dalam unggahan tersebut, tertulis, “Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal dunia dengan cara menyuntikkan obat. Diduga tak kuat menahan bully selama mengikuti PPDS Anestesi Undip Semarang. Mohon bantuannya karena ada indikasi kasus ini ditutupi dengan menyebut korban sakit saraf kejepit.”
Dugaan perundungan yang dialami oleh dr. Aulia semakin kuat setelah ditemukannya buku harian pribadi miliknya.
Dalam buku tersebut, dr. Aulia menulis tentang tekanan dan perundungan yang ia rasakan selama mengikuti program pendidikan di Undip.
Informasi ini juga diungkap dalam sebuah utas di Twitter yang menyebutkan bahwa dr. Aulia, yang merupakan mahasiswa semester lima, tidak kuat menahan perundungan hingga akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Kasus ini mendapat perhatian serius dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Dalam surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024, Kemenkes RI memerintahkan penghentian sementara Program Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi Semarang hingga investigasi lebih lanjut dilakukan.
Langkah ini diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali serta memberikan kesempatan bagi pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini.
Selain itu, dugaan bahwa pihak PPDS Anestesi Undip berusaha menutupi kasus ini juga mencuat. Mereka diduga mencoba mengaburkan penyebab kematian dr. Aulia dengan menyebutnya sebagai komplikasi akibat sakit saraf kejepit.
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukanlah solusi dari permasalahan hidup. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami depresi atau dorongan untuk bunuh diri, segera hubungi tenaga kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas atau Rumah Sakit.
Layanan darurat juga dapat diakses melalui Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567, atau mengirim pesan singkat ke 081281562620.
Alternatif lainnya, Anda dapat mengirimkan faksimili ke (021) 5223002 atau 52921669, serta surat elektronik ke kontak@kemkes.go.id. (DM1)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.