Guru Besar Unpatti: Perikanan Modern Kunci Peningkatan Ekonomi Masyarakat
AMBON, (Divipromedia.com). – Guru Besar bidang Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku Prof Yoise Lopulalan mengemukakan bahwa penerapan perikanan modern berperan penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir di daerah itu.
“Perikanan modern menghadirkan teknologi canggih, armada penangkapan besar dengan alat tangkap yang efektif,” kata Prof Yoise di Ambon, Jumat (17/1).
Menurut dia, dengan beragam terobosan dan pembaruan yang dihadirkan, konsep perikanan modern ini dapat memungkinkan nelayan di wilayah kepulauan seperti Maluku untuk memiliki waktu operasi panjang di daerah penangkapan yang jauh, serta produksi dan produktivitas yang tinggi dengan orientasi pasar yang luas.
Pasalnya saat ini di Maluku sendiri masih banyak wilayah pesisir yang masyarakatnya menggunakan sistem tradisional dalam melakukan penangkapan ikan di lautan. Alhasil saat tangkapan dibawa ke daratan kualitas ikan atau tangkapan tersebut sudah tak segar lagi.
Berkaitan dengan hal itu, kata Lopulalan, posisi sosial nelayan sangat menarik untuk dicermati karena di kebanyakan masyarakat, nelayan memiliki status yang sangat rendah sehingga sulit mengakses teknologi perikanan modern.
“Sebagai contoh, di India, kebanyakan nelayan berasal dari kasta rendah. Di Jepang, saat ini nelayan juga mengalami degradasi status, sehingga Jepang menghadapi masalah regenerasi nelayan karena sedikitnya kalangan muda yang bersedia menjadi nelayan, meskipun dijanjikan berbagai fasilitas subsidi dari pemerintah,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa rendahnya posisi nelayan juga diakibatkan oleh keterasingan mereka. Keterasingan ini menyebabkan masyarakat bukan nelayan tidak mengetahui lebih jauh tentang dunia nelayan.
Keterasingan tersebut terjadi karena sedikitnya waktu dan kesempatan nelayan untuk berinteraksi dengan masyarakat lainnya.
“Hal ini disebabkan oleh banyaknya alokasi waktu nelayan untuk kegiatan penangkapan ikan dibandingkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat non nelayan yang secara geografis relatif jauh dari pantai,” tuturnya.