Gejala dan Penyebab Gondongan, Ini dia 9 Faktor yang Penting Diperhatikan!
Kabupaten Cirebon, divipromedia.com – Gejala dan penyebab gondongan? Gondongan, atau mumps, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur yang berada di dekat telinga.
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terinfeksi.
Meski sering dianggap ringan, gondongan bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Penting untuk memahami gejala dan penyebab gondongan agar bisa segera ditangani.
Dan dalam kesempatan kali ini, akan membahas beberapa gejala dan penyebab gondongan. Simak yuk.
gondongan">Berikut Adalah Beberapa Gejala dan Penyebab Gondongan:
gondongan">Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya muncul 2-3 minggu setelah seseorang terinfeksi virus.
Salah satu gejala yang paling khas dari gondongan adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar parotis, yang terletak di bawah dan di depan telinga.
Pembengkakan ini bisa menyebabkan wajah tampak bengkak atau lebih besar di satu sisi.
Selain pembengkakan, berikut adalah beberapa gejala lain yang umum muncul pada penderita gondongan:
Demam: Demam ringan hingga tinggi sering kali mendahului pembengkakan kelenjar.
Nyeri saat mengunyah atau menelan: Gondongan menyebabkan kelenjar air liur membengkak, yang dapat menyebabkan rasa nyeri, terutama saat mengunyah makanan atau menelan.
Nyeri di sekitar telinga dan rahang: Pembengkakan kelenjar parotis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri di sekitar telinga dan rahang.
Kelelahan dan lemas: Penderita gondongan sering kali merasa kelelahan dan tidak bertenaga selama infeksi berlangsung.
Sakit kepala dan nyeri otot: Gejala ini sering disertai dengan perasaan tidak nyaman secara umum.
Penurunan nafsu makan: Karena rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan, penderita mungkin merasa kurang berselera untuk makan.
Selain gejala-gejala di atas, gondongan juga bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti orkitis (radang testis) pada pria dewasa, ooforitis (radang ovarium) pada wanita, pankreatitis, atau meningitis aseptik.
Meskipun komplikasi ini jarang terjadi, penting untuk mendapatkan penanganan medis jika gejala-gejala parah muncul.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.