Disdukcapil Kota Surabaya Mencatat 61.750 KK, Tidak ada di Alamat Yang Terdaftar
Disdukcapil Kota Surabaya
Divipromedia.com, KOTA SURABAYA – Adanya temuan signifikan terkait Kartu Keluarga (KK) yang tidak sesuai dengan alamat tempat tinggal pemiliknya.
Sebanyak 61.750 KK ditemukan tidak berada di alamat yang terdaftar, menimbulkan kekhawatiran terhadap ketepatan administrasi, tutur Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, Selasa, (4/6).
Pemilik KK yang terindikasi pindah ke lokasi lain di luar Surabaya, namun tidak melakukan konfirmasi kepada perangkat RT/RW setempat, menimbulkan kebingungan dalam pencatatan administrasi.
Pemerintah kota bertujuan untuk menyelaraskan data domisili dengan kenyataan lapangan, sehingga memudahkan proses pencarian dan identifikasi individu oleh berbagai instansi terkait.
Ancaman pemblokiran KK oleh Dispendukcapil menjadi sanksi bagi pemilik yang tidak mengurus administrasi dengan baik.
Tagihan kredit dan permasalahan lainnya yang timbul akibat ketidaksesuaian alamat juga menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.
Meski demikian, Eddy menegaskan bahwa pemblokiran KK bukan berarti data kependudukan hilang secara permanen, melainkan hanya dibekukan sementara. Pemulihan data dapat dilakukan dengan mengonfirmasi kepada Dispendukcapil.
Pemerintah Kota Surabaya juga menerapkan kebijakan baru terkait layanan pecah KK, dengan pembatasan hanya tiga KK dalam satu alamat rumah.
Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban administrasi dan memastikan standar kehidupan yang layak bagi warga.
Salah satu alasan kuat di balik kebijakan ini adalah temuan jumlah penghuni suatu alamat yang tidak sesuai dengan standar rumah sehat.
Contohnya, adanya rumah berukuran kecil namun dihuni oleh puluhan KK, menunjukkan ketidaksesuaian yang serius.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk membenahi administrasi kependudukan demi kesejahteraan dan ketertiban masyarakatnya, punkasnya. (DM1)
