Anak Cerdas Digital: Bekali Keterampilan Bermedia Sosial Sejak Dini
Ia juga mengatakan, ketika anak dihadapkan pada lingkungan sosialnya yang sudah menggunakan media sosial, orang tua perlu memberikan pemahaman pada anak dengan prinsip T.E.G.A.S (Tanyakan kebutuhan anak, Edukasi, Gunakan contoh, Ajak diskusi, Sediakan alternatif aktivitas sosial) yaitu tanyakan kebutuhan anak kenapa ingin memiliki akun media sosial.
Orang tua juga harus edukasi anak tentang risiko dan manfaat media sosial. Berikan juga contoh nyata kisah bahaya media sosial, dan sediakan alternatif aktivitas sosial yang lebih sehat seperti olahraga atau hobi.
Teresa mengatakan pendekatan perkembangan psikososial juga perlu dipahami orang tua bahwa pada usia tertentu proses penerimaan dan membentuk jati diri anak ada pada usia sekolah.
Karena setiap usia memiliki tantangan yang berbeda, pendekatan orang tua dalam mendampingi penggunaan media sosial sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.
“Usia 7-12 tahun anak ingin merasa kompeten dan diterima oleh teman sebaya. Jika dilarang menggunakan media sosial tanpa alasan yang jelas, mereka mungkin merasa tertinggal dan kurang percaya diri. Usia 13-18 tahun remaja mulai membentuk identitas diri. Media sosial dapat menjadi alat positif untuk berekspresi, tetapi juga bisa menjadi sumber kecemasan sosial jika digunakan secara tidak bijak,” jelasnya.
Dengan demikian, orang tua tidak hanya membentuk kebiasaan digital yang sehat tetapi juga membekali anak dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital yang akan bermanfaat bagi masa depan mereka. (Fitra Ashari/Antara) ***