Anak Cerdas Digital: Bekali Keterampilan Bermedia Sosial Sejak Dini
JAKARTA, (Divipromedia.com). – Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Teresa Indira Andani M.Psi mengatakan membekali keterampilan literasi digital dalam penggunaan media sosial dapat membantu meningkatkan kesadaran jejak digital kepada anak sejak dini.
Dalam wawancara tertulis bersama ANTARA, Rabu (05/2), ia mengatakan, pada era digital saat ini, tak bisa dipungkiri media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak dan remaja.
Hal ini juga berdampak pada penggunaan media sosial untuk kebutuhan tugas sekolah terutama bentuk unggahan video edukasi.
“Jika media sosial digunakan untuk tugas sekolah, terutama dalam bentuk unggahan video edukasi di platform seperti YouTube atau Instagram, orang tua tetap perlu berperan aktif dalam memandu, mengawasi, dan melindungi anak dari risiko digital,” kata Teresa.
Teresa menjelaskan orang tua bisa menerapkan prinsip S.I.A.P (Saring konten, Izin dan privasi, Ajarkan etika dan Pantau).
Orang tua bisa Saring konten di media sosial dan pastikan video atau unggahan anak sesuai dengan tujuan edukatif dan tidak mengandung informasi pribadi yang sensitif, seperti lokasi rumah atau identitas sekolah.
Ia juga menyarankan untuk gunakan akun dengan privasi ketat serta Izin untuk batasi interaksi mereka dengan orang asing. Orang tua bisa ajarkan anak untuk berhati-hati terhadap komentar atau pesan yang tidak pantas.
Ajarkan juga etika digital dan beri pemahaman tentang hak cipta, penyajian informasi yang benar serta etika berinteraksi secara online.
Dan Pantau aktivitas anak dalam proses pembuatan unggahan dan pantau respons dari publik untuk memastikan mereka tidak menghadapi tekanan atau cyber bullying.
Membekali keterampilan literasi digital juga diharapkan dapat menghindari anak dari risiko kecemasan atau depresi karena cyber bullying, krisis identitas pada remaja akibat tekanan sosial di internet, kecanduan media sosial yang bisa mengganggu prestasi dan kesehatan mental serta risiko eksploitasi anak terhadap predator digital.
Penerapan aturan yang tegas dalam mengakses media sosial juga diharapkan dapat melindungi anak dari dampak negatif menggunakan media sosial berlebihan seperti brainrot, di mana otak terbiasa dengan konten dangkal dan cepat sehingga menurunkan fokus, daya pikir kritis dan motivasi belajar.
“Pendampingan orang tua sangat penting dalam mencegah dampak negatif ini,” katanya.