Ads

Ekonom: Pasar Saham Indonesia Dipengaruhi oleh Kurs Rupiah dan Imbal Hasil Obligasi AS

Layar menunjukkan pergerakan harga saham saat pembukaan perdagangan saham awal tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). (LANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym

JAKARTA, (Divipromedia.com). – Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Wisnubroto menyampaikan pasar saham Indonesia masih akan dipengaruhi oleh sentimen dari nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan nilai imbal hasil obligasi AS.

Ia menyebutkan kedua sentimen itu akan berdampak terhadap foreign capital flows (aliran modal asing) di dalam negeri ke depan.

“Pergerakan ke depan masih dipengaruhi oleh pergerakan rupiah, dan imbal hasil US Treasury, yang juga berdampak kepada foreign capital flows,” ujar Rully saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (31/1).

Selain itu, ia mengatakan bahwa pelaku pasar masih akan bersikap wait and see terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump, terutama terkait dengan rencana/ancaman penerapan tarif kepada beberapa negara mitra dagang utama AS.

“Dalam beberapa waktu ke depan, pasar akan sangat dipengaruhi oleh global,” ujar Rully.

Seiring dengan itu, ia merekomendasikan pelaku pasar untuk lebih selektif dalam melakukan aktivitas investasi mereka.

“Saat ini, menurut saya lebih baik selektif, melihat kecenderungan aktivitas investor asing,” ujar Rully.

Dari dalam negeri, ia mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) sepertinya masih sangat berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya ke depan.

Pada Rabu (29/1/2025) waktu AS, bank sentral AS The Fed dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya berada di level 4,25 sampai 4,50 persen.

Dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed tidak akan terburu- buru dalam memangkas suku bunga acuan dalam pertemuan berikutnya.

Penghentian sementara pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed itu dilakukan pada saat Presiden AS Donald Trump mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk terus memangkas suku bunga acuan demi memacu pertumbuhan ekonomi AS. (Muhammad Heriyanto/Antara) ***

Ads

ads

Tinggalkan Balasan

Ads
Ads
Tutup
Ads