Ads

Kodim Bandung Prioritaskan Petani Lokal sebagai Pemasok Utama MBG

Pemberian makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah dasar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

KABUPATEN BANDUNG, (Divipromedia.com) – Komando Distrik Militer (Kodim) 0624/Kabupaten Bandung, Jawa Barat memprioritaskan petani lokal sebagai pemasok utama bahan pangan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Komandan Kodim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga memberdayakan perekonomian lokal.

“Untuk bahan-bahan yang ada, contohnya di Kecamatan Rancaekek, kita ambil dari sekitar sini agar sejalan dengan program dari Pak Prabowo bahwa perekonomian itu berjalan,” kata Tinton usai membagikan MBG kepada para siswa di Rancakek, Kabupaten Bandung, Senin (13/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa lima dapur penyedia dipastikan membeli bahan kebutuhan makanan pada pedagang setempat, seperti buah, sayur, telur, susu, daging, ikan maupun beras yang dihasilkan di wilayah masing-masing.

“Walaupun anggaran berasal dari pusat, kami membeli bahan-bahan dari petani dan pelaku usaha lokal. Dengan cara ini, roda perekonomian masyarakat di setiap wilayah tetap berputar,” kata dia.

Ia mengatakan program MBG di Kabupaten Bandung telah menjangkau 10.200 siswa di lima kecamatan yang terdiri atas 10 sekolah pada tahap pertama.

“Makanan yang dibagikan mulai dari PAUD sampai SMA dengan waktu pembagian yang menyesuaikan,” katanya.

Tinton mengaku untuk dapur penyedia ini pihaknya bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta yayasan yang difungsikan sebagai dapur utama penyedia makanan.

Menurut dia, menu makanan yang diberikan setiap hari akan berganti dengan mengacu pada prinsip empat sehat lima sempurna, seperti nasi, lauk ayam, tempe, sayuran, buah-buahan, dan susu.

“Setiap dapur memiliki sistem pengawasan khusus, termasuk tim ahli gizi dan sanitasi, untuk memastikan makanan yang disajikan higienis dan memenuhi standar kesehatan,” kata Tinton. (Rubby Jovan Primananda/Antara) ***

Ads
Ads

Tinggalkan Balasan

Ads
Ads
Tutup
Ads