Jelang Nataru: Jalan dan Jembatan Nasional Papua Barat-Papua Barat Daya dengan Kondisi Kemantapan Capai 84,33 Persen
JAKARTA, (Divipromedia.Com) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Barat-Papua Barat Daya Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga turut ambil bagian secara aktif dalam rangka mempersiapkan infrastruktur jalan dan jembatan menghadapi libur Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025 di Provinsi Papua Barat-Papua Barat Daya.
Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Wida Nurfaida dalam paparannya mengatakan, total panjang Jalan Nasional di Provinsi Papua Barat-Papua Barat Daya sepanjang 1.335,29 Kilometer (km) dengan kondisi kemantapan 84,33%.
“Kemantapan jalan tersebut yaitu, di Provinsi Papua Barat 83,04% dan Kemantapan Provinsi Papua Barat Daya 86,28%,” kata Wida saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi V DPR RI ke Kabupaten Fakfak, Papua Barat-Papua Barat Daya, Senin (09/12/24).
Menurut Wida, Jalan dan Jembatan Nasional di Provinsi Papua Barat-Papua Barat Daya terdiri dari, Jalan Lintas Utara Pulau Papua sepanjang 102,26 km dengan kemantapan 72,84%, Jalan Lintas Tengah Pulau Papua sepanjang 815,75 km dengan kemantapan 87,33%, Jalan Lintas Selatan Pulau Papua sepanjang 329,96 km dengan kemantapan 80,41%, dan Jalan Penghubung Lintas Pulau Papua sepanjang 87,32 km dengan kemantapan 84,62%.
Adapun Kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan menghadapi Nataru 2025 yang BPJN Papua Barat-Papua Barat Daya, yakni, pemeliharaan rutin pada jalan (penutupan lubang), bahu jalan (pengendalian tanaman), drainase, jembatan (pengendalian tanaman dan pengecatan), serta pekerjaan perkerasan jalan.
Di Papua Barat-Papua Barat Daya sendiri tambah Wida, terdapat 26 titik rawan bencana longsor, 10 titik rawan bencana banjir, dan 7 titik rawan kemacetan.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPJN Papua Barat-Papua Barat Daya menyiapkan alat berat (disaster relief unit) sebanyak 48 unit dan material penanganan darurat kami siapkan di lokasi yang tersebar di Provinsi Papua Barat-Papua Barat Daya,” tutur Wida.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.