Pj Bupati Cirebon Pimpin Rapat Sinkronisasi Program Kerja dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo : Topik Pembahasan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Capai 84 % Kondisi Mantap
KABUPATEN CIREBON — Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, memimpin rapat pimpinan (rapim) di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon pada Selasa, 5 November 2024. Rapat tersebut bertujuan untuk mensinkronkan berbagai program kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dengan Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus khusus pada sektor infrastruktur.
Usai rapat, Wahyu Mijaya menjelaskan bahwa pembahasan utama dalam rapat adalah memastikan keselarasan antara kebijakan pemerintah pusat dan pelaksanaan program-program di tingkat daerah. “Kami membahas bagaimana melanjutkan Asta Cita yang telah digagas oleh pemerintah pusat, agar bisa terhubung dengan langkah-langkah yang sedang dilakukan di Kabupaten Cirebon. Dengan begitu, kebijakan pusat dan daerah bisa berjalan selaras, menghasilkan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ujar Wahyu.
Selain itu, rapat juga membahas perencanaan program yang akan dilaksanakan pada 2025, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur. Pj Bupati berharap agar proyek-proyek infrastruktur, terutama pembangunan jalan, dapat dimulai lebih awal di tahun 2025. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Kabupaten Cirebon.
“Beberapa proyek akan dilelang lebih awal, di akhir tahun ini, agar pada awal tahun depan sudah bisa langsung dilaksanakan. Ini diharapkan dapat merangsang pergerakan ekonomi yang berkesinambungan, dari Januari hingga akhir tahun, tanpa menumpuknya proyek-proyek infrastruktur di penghujung tahun,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur tidak akan didasarkan pada pembagian wilayah semata, melainkan akan mengutamakan skala prioritas. Wahyu Mijaya menjelaskan bahwa kemantapan jalan di Kabupaten Cirebon saat ini telah mencapai 84 persen dari total panjang jalan 1.200 kilometer. “Dari 84 persen yang sudah mantap, ada yang dalam kondisi baik, ada juga yang sedang. Sedangkan sekitar 16 persen jalan masih memerlukan perbaikan, dengan sebagian berada dalam kondisi rusak ringan dan berat. Jalan yang rusak berat sudah kami intervensi pada tahun ini,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, penting untuk terus memantau status jalan, terutama yang rusak ringan, karena seiring waktu kerusakan tersebut dapat berkembang menjadi lebih parah. “Anggaran untuk pemeliharaan rutin dan berkala menjadi hal yang perlu diperhatikan agar jalan di Kabupaten Cirebon semakin mantap dan mendukung perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.